Pada halaman ini Saya buat untuk sahabat-sahabat bloger yang ingin
memperdalam Sholat Fardhu dengan meyakini dimana Sholat merupakan sebuah Media
(ritual) berkomunikasi antara Mahluk dengan Sang Pencipta Allah Swt. dan
dikhususkan juga bagi sahabat-sahabat yang mualaf.
Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan
Surah atau pun Doa, akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi
memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan YME
Semoga posting ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam
Ridho Allah Swt. dan lebih serta kurangnya saya mohonkan bimbingan bantuan dari
saudara2 sekalian terimakasih.
NIAT SHALAT FARDHU
1.Niat shalat subuh
Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati
adaa-an (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aalaa
2.Niat shalat zhuhur
Ushalli fardhazh zhuhri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati
adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa
3.Niat shalat ashar
Ushalli fardhal 'ashri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati
adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa
4.Niat shalat magrib
Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal
qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa
5.Niat shalat ìsya
Ushalli fardhal isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilal
qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillahi ta'aalaa
1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat,
Berdiri tegak pada
salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat.
Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk,
kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak
mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati
tetap berniat menghadap kiblat.
2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
Ada banyak keterangan
tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai
berikut.
1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap
ke atas atau ke samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki).
Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh
juga merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan: Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat
tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun
dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk
berdiri meneruskan rakaat ketiga.
3. Gerakan Sedekap dalam Salat
Sedekap dilakukan
sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan
tangan kiri, tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya
di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa
iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah
membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al
‘Asr, dan An Nasr.
Adapun Bacaan ada di bawah ini :
DOA IFTITAH
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA
WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji
Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi
Dan Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit
Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk
Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII
LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku
Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL
MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah
Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI
‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat,
Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang
Yang Sesat.
4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat
Rukuk artinya
membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama
seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis
atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak
ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam
posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa
rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
5. Gerakan Iktidal dalam Sholat
Iktidal adalah
bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan
mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca
kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat
di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya
ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan
terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama
sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah
satu doa iktidal.
Bacaa pada waktu iktidal :
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang
Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL
‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh
Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
6. Gerakan Sujud
dalam Sholat
Sujud artinya
menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota
badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan
menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi,
jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan
dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah
kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki).
Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh
juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah
mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat
berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan,
dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.
Bacaa pada waktu sujud :
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
7. Gerakan Duduk
antara Dua Sujud
Duduk antara sujud
adalah duduk iftirasy, yaitu:
1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8. Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah
satu doa antara dua sujud.
Bacaannya Sebagai Berikut :
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII
WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah (
Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku
Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
8. Gerakan Tasyahud
(Tahiyat) Awal
Duduk tasyahud awal
adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang
lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya
adalah sebagai berikut.
1. Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca
takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi
ini kemudian membaca doa tasyahud.
Bacaannya sebagai berikut :
TASYAHUD AWAL
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU
LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI
WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad !.
9. Gerakan Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.
1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir
salat, sambil membaca takbir.
2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi,
panggul duduk menyentuh lantai.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi
ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.
Bacaannya sebagai berikut :
TASYAHUD AKHIR
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU
LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI
WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal
) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI
SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad
Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI
SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB.
TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha
Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.
10. Gerakan salam
10. Gerakan salam
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri.
Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam
salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok
dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut :
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU
‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan
dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)
Buat para sahabat semua itulah tata cara sholat fardhu 5
waktu yang lengkap dengan gerakannya juga sudah ada bacaannya, semoga para
sahabat semuanya dapat di beri hidayah dan rahmatNYA. Dan jika dalam postingan Saya kali ini ada salah ataupun kurang dalam penulisannya mohon sekiranya
para sobat dan sahabat ikut membantu.
0 komentar:
Posting Komentar